Malangguide.com
- Hari Santri 22
oktober 2019 memberikan legitimasi politik akan peran peran penting yang
di torehkan para santri baik sebelum kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan dan
masa reformasi.
Banyak torehan
sejarah perjuangan menempuh kemerdekaan yang telah tercatat , peran kyai pondok
dengan santrinya. Yang paling terahir
adalah resolusi jihat oleh KH Hasyim Asy'ari pendiri
NU yang menginspirasi perlawanan 10
november 1945 merupakan peran besar dalam perjuangan kemerdekaan
bangsa indonesia.
Lalu siapakah santri itu sesungguhnya, apakah hanya
lulusan pondok pesantren saja yang maksud kategori santri ?
Menurut Robikin
Emhas, SH.MH Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah
PBNU, definisi santri adalah merujuk pada tiga hal,
pertama adalah bergama islam, kedua berakhlaq dan yang ketiga adalah patuh pada
kyai.
Beragama Islam
artinya siapa saja yang telah berikrar kepada Allah SWT dengan mengucap dua khalimah syahadat, maka yang bersangkutan
adalah telah beragama Islam, kedua berkhalq mulia artinya orang yang bertabiat, berperangai, bertingkah laku, mempunyai
kebiasaan, berprilaku baik dan etik dan yang ketiga adalah patuh
pada kyai, artinya setiap orang islam yang tawaduk atas semua dawuh atau
patuh dan hormat pada perintah atau
ajaran kyai.
Penjelasan
diatas sesungguhnya memberikan arti yang lebih luas dari pendapat definisi
santri dalam perkembangan politik santri dewasa ini.(MGC).