Munculnya Pemilih Milenial

Munculnya Pemilih Milenial

Jumat, 06 Desember 2019, 07.01
Oleh Dr.Nofi Sri Utami, S.Pd.,S.H.,M.H

Dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang
Malangguide.com - Indonesia pernah menerapkan 3 model demokrasi, antara lain demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila. Demokrasi parlementer dilaksanakan pada awal kemerdekaan Indonesia sampai Desember 1949. Demokrasi terpimpin terlaksanaan dalam masa orde baru sekitar tahun 1959 sampai 1998. Sementara demokrasi pancasila adalah sistem demokrasi yang kita gunakan dari masa reformasi sampai sekarang. Sebagai negara demokrasi, Indonesia telah memenuhi indikator negara demokrasi yaitu dengan dilakukanya pemilu. Pemilu merupakan wujud dari adanya rotasi kekuasaan. April 2019 telah diadakan pemilu di seluruh wilayah di Indonesia. Pemilu tersebut merupakan pemilu pertama bagi para pemuda yang lahir setelah tahun 1997.
Berdasarkan data  Kemendagri, ada sekitar 5 juta orang yang tercatat sebagai pemilih pemula pada pemilu 2019. Selanjutnya menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) juga menyatakan bahwa pemilih muda yang dikategorikan sampai umur 35 tahun tercatat ada lebih dari 50%. Berdasar data yang telah di himpun oleh Republika bahwa Jumlah pemilih milenial di pemilu 2019 tercatat sangat signifikan. Diperkirkan pemilih milenial, mereka yang berusia 17-35 tahun, berjumlah 40 persen dari total jumlah pemilih yang ada. Ini mengartikan bahwa pemilih milenial menjadi penentu siapa pemimpin kedepannya dan ke mana arah bangsa akan dibangun. Tak hanya itu, bahwa pemilih milenial yang relatif masih muda diharapkan akan memberikan perubahan untuk menjadi lebih baik. karakter generasi milenial ialah melek informasi. Hidup mereka banyak berkecimpung di dunia maya. Mereka terkoneksi satu sama lain melalui media sosial. Inilah titik pembeda antara generasi milenial (17-35 tahun) dengan generasi X (36-55 tahun) serta generasi baby boomers (55 tahun ke atas). Dunia maya menjadi tempat pemilih milenial dalam beraktivitas, tersedia informasi yang melimpah dan bisa diperoleh secara cuma-cuma. Sehingga, riwayat dan jejak rekam masing masing calon kandidat akan mudah diselidiki dan diketahui. Gampangnya akses atau mendapatkan sebuah informasi, sebenarnya menjadikan tantangan bagi kaum milenial dalam mengelola informasi yang telah didapat. Apakah  kaum milenial menerima informasi dengan menerima suatu kebenaran tersebut dengan Cuma cuma ataukah berfikir terlebih dahulu sebelum mengiyakan kebenaran dari informasi yang didapat.
Kelompok kaum milenial tentunya memiliki adaptasi politik yang berbeda dengan kelompok yang lebih tua, pemilih milenial yang relatif usia masih muda cenderung lebih dinamis dan mudah berubah persepsi politiknya terutama jika terpengaruh oleh lingkungan. Maka pemilih milenial semestinya harus bijak dalam mengelola sebuah informasi baik itu dari dunia maya maupun yang lainya. Apabila pemilih pemula dan pemilih muda dibimbing dan diarahkan dengan baik maka dapat menjadi penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi di tingkat daerah maupun nasional. Kontribusi pemuda sangatlah diperlukan, secara realita banya pemuda yang terdogma bahwa politik memiliki stigma yang buruk, apabila dilihat dari banyaknya kasus penyelewengan wewenang oleh oknum-oknum politik yang disebutkan beberapa media. Di sisi lain, banyak juga pemuda yang berpartisipasi dalam pemilu, misalnya tidak sedikit kandidat peserta pemilu yang muncul dari kaum muda yang nota bene ingin menjadikan perubahan. Maka kaum muda harus siap dengan segala bentuk informasi yang berkembang di masyarakat  serta harus cerdas memfilter sebuah informasi yang telah diterima. Hal ini merupakan tantangan bagi kaum muda, untuk membawa dirinya menjadi bagian pemilih milenial yang bijak atau pemilih milenial yang sekedar memilih/abal abal. Munculnya pemilih milenial diharapkan bisa memperbaiki sistem pemerintahan di Indonesia dan bukannya malah acuh dan tidak peduli serta berujung pada tingkat kepercayaan yang rendah terhadap politisi dan sinis terhadap berbagai lembaga pemerintahan.

Editor              : Alim MUstofa
Publiser          :  Malangguide.com







TerPopuler