Pasar Tradisional Pusat Pertumbuhan Ekonomi Masyarkat- Kota Malang
#Malang - Wabah
virus corona atau Covid-19 menjadi persoalan yang menakutkan dunia, virus yang
menyerang pertama di kota Wuhan Cina ini kini terus meluas penyebarannya sampai
Eropa, Amerika, Asia, Timur Tengah termasuk di Indonesia.
Opsi Lockdown dibeberapa negara telah diambil demi meredam
penyebaran Covid-19 yang terus menghantui setiap kepala negara. Indonesia belum
mengambil sikap Lockdown karena opsi ini harus difikirkan resiko ekonominya.
Dikalangan pelaku usaha, Lockdown sangat merugikan, lalu
bagaimana dengan penjual makanan/ warung yang menyandarkan hidupnya pada hasil
jualan makanan dengan penghasilan harian.
Seorang penjual nasi jagung setiap pagi berjualan demi
keberlangsungan hidup keluarganya, setiap pukul 06.00 – 10.00 wib sepasang
suami istri ini mangkal disudut salah ruas jalan raya depan sebauh pasar
tradisional. Belasan menu nasi jagung, aneka lauk sarapan pagi disajikan dengan
harapan akan terjual habis agar keuntungan hari ini dapat digunakan untuk
membeayai kebutuhan makan , sekolah dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Tidak banyak hasil yang ia dapatkan dari berjualan nasi
jagung ini, tempatnya pun juga harus sewa ke pemilik halaman sebuah toko.
Mungkin setiap bungkus nasi yang laku, ia akan memperoleh labah seribu rupiah,
yak arena harga nasi bungkus tersebut hanya Rp. 6.000,- saja.
Andai setiap hari penjual nasi jagung ini mendapatkan
penghasilan bersih lima puluh ribu, mungkin akan sangat senang hatinya,meski
untuk mendapatkan keuntungan tersebut harus rela bangun tengah malam
mempersiapkan daganganya. KLIK DISINI
Ditemani anak kecilnya, sepasang suami – Istri penjual nasi
jagung ini terus berharap dagangan hari ini laku, meski wabah Covid-19 terus
menghantuinya. Sementara setiap detik dimedia televisi, media on-line terus
meng-update berita kematian korban virus Corona ini.
Mungkin dalam hatinya terus membayangkan, “kalau aku gak
jualan hari ini, keluargaku mau dikasi makan apa, terus beaya anakku sekolah
bagaimana, ?
Dilapak
Pasar tradisional seorang ibu menunggui dagangannya, aneka bumbu dapur, ikan,
sayur, dan beberapa kebutuhan dapur laiinya. sesekali ada pembeli yang
menghampiri lapaknya untuk membeli kebutuhan dapur. Tampak guratan wajahnya
terpancar rasa senang karena ada pembeli yang sudi mampir membeli dagangannya
ditengah ketidak pastian kapan wabah Covid-19 ini segera berlalu.
Tidak
rame seperti biasanya, meski tidak terlalu sepi, pasar tradisonal ini harus
tetap baraktivitas meski dengan hati was-was. Sementara
merebaknya Covid-19 pemerintah menghimbau agar setiap orang menghindari
kerumunan, menghindari persentuhan langsung atau social distancing.(MGC)
Editor : Alim Mustofa
#Malang
#Oleh-olehmalang
#Wisatamalang