Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pamekasan di Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Palagan_Galis. Berpakaian Doreng Banser Habib Nuruzzaman didampingi Sekretaris PW.GP.Ansor Jawa Timur.
Malangguide.com
- Radikalism di Indonesia terus mencari
momentum untuk membuat kegaduhan politik, untuk mencari momentum yang berdampak
biasanya mereka menggunakan agama sebagai pintu masuk. Hal ini ditegaskan oleh
habib Mohammad Nuruzzaman di sesi materi Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL)
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan, 12 Maret 2020 di PP.Miftahul
Qulub.
Dihadapan 32
peserta PKL GP.Ansor Pamekasan, Habib Mohammad Nuruzaman menyampaikan, GP.Ansor
sebagai salah satu Organisasi badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) wajib
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Ansor wajib menjadi
solusi di masyarakat. Oleh sebab itu setiap kader Ansor teruslah siap siaga
ketika ada isue-isue yang meresahkan masyarakat, Ansor harus sigap. KLIK alimmustofa
“ Banyak orang
mengatasnamakan agama, mengatasnamakan Islam untuk kepentingan politik yang
mengancam keutuhan NKRI, ada yang mengaku ulama akan tetapi selalu mengajarkan
hal yang tidak benar untuk tujuan tertentu, oleh sebab itu meski dia seorang
habib tetapi mengajarkan hal yang tidak benar maka Tinggalkan !,” tegas Habib
Nuruzzaman.
Banyak kegaduhan yang
dimotori aliran radikal
dengan mengatasnamakan ulama berupaya menggalang opini
publik, kemudian terjadi kegaduhan. (MGC)