Ilustrasi oleh A-liem Tan
OBROLAN TENTANG MENARA TERTINGGI DI DUNIA
Oleh : Alim Mustofa
Malang - Sore yang cerah
Gemplo asyik minum kopi di pos kamling sebelah rumah, sepiring aneka gorengan,
weci, pisang, tahu, tempe lengkap dengan petis dan lombok sebagai pelengkap. Disebelah
Gemplo duduk si Pokel mengenakan sarung dikalungkan di leher dan kopyah lusuh yang
setia menutupi kepalanya yang udah jarang ditumbuhi rambut.
Tiba-tiba Pokel
memulai obrolan ;
Pokel : PLO …. Aku tadi
malam ditanya sama anakku yang kelas 3 SD, aku sih bingung jawabnya.
Gemplo : ditanya apa sama anakmu, kok bingung ?
Pokel : soal pelajaran
pengetahuan sosial !
Gemplo : coba apa pertanyaanya
!
Pokel : “ katanya begini, Menara
tertinggi didunia itu menara apa pak ?
Gemplo : lalu kamu jawab apa
ke anakmu ?
Pokle : ya tak jawab Menara
China Sky Tree Tiongkok .. Plo! Benerkan ..?
Gemplo : terus anakmu bilang
apa ?
Pokel : “ Salah katanya,
padahal tak cari di Google jawabnya juga China Sky Tree Tiongkok.! Mulai ngengkel ( ngotot),
ketinggian Menara ini 739.0 meter atau 1769 kaki. ! apa ada lagi yang menara yang lebih tinggi !
Pokel mulai jengkel ke Gemplo
Dengan senyam-senyum Gemplo mulai pingin ketawa ngerjain sahabat
ngopinya…
Pokel : Kok kamu senyum-senyum … ! benerkan jawabanku?
Gemplo: “ begini Kel …
“ anakkmu bener jika jawabanmu kurang memuaskan anakmu secaca logika seusia dia.
He he he he pokel – pokel
Pokel : kamu sama saja sama anakku ya, gak bantu
malah ngeledek ..
Gemplo : Woles Plo … nanti bilang ke anakmu, Menara tertinggi
didunia itu bukan China Sky Tree yang tingginya hampir sekilo itu, tetapi Menara
tertinggi didunia itu adalah Menara MASJID !
Pokel : Ngawur kamu plo
.. kok bisa Menara masjid, logikanya gimana ?
Gemplo : logikanya gampang,
karena Menara masjid itu dekat dengan Bulan dan Bintang , coba kamu
lihat menara masjid itu .. diatasnya ada apanya …
Pokel : heeem asem kamu …
( meski dongkol dia berusaha menerima nalar Gemlpo)
Lalu mereka tertawa lepas ha ha ha
ha ha dasar Gemplo wong edan …
GEMPLO : Generasi Muda Penuh Logika
POKEL : Pokok’e Ngengkel
Editor : Alim Mustofa
Tautan : Tukang Batu WFH